Kegiatan Pengabdian Dosen Biologi Universitas Bengkulu: Meraup Rupiah dari Pengelolaan Sampah Berbasis 3R di D
BENGKULU, BE - Sampah seringkali menjadi suatu masalah bagi khalayak umum, bahkan sering dianggap sebagai sesuatu yang sudah tidak berguna sehingga sering diabaikan keberadaannya. Hal ini lah yang justru sering menimbulkan banyak masalah seperti pencemaran, penularan penyakit, hingga terjadinya bencana seperti banjir. Akan tetapi, dengan adanya pengelolaan sampah yang tepat, hal ini akan menjadikan sampah menjadi sesuatu yang bernilai dan memiliki daya jual untuk menghasilkan rupiah, seperti kegiatan yang dilakukan oleh Dian Fita Lestari, M.Sc. dan Fatimatuzzahra, M.Sc. yang merupakan Dosen Biologi FMIPA Universitas Bengkulu serta beberapa mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Rindu Hati, Kecamatan Taba Pananjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. Menurut Dian, sebagai ketua tim pengabdian yang didanai oleh LPPM Universitas Bengkulu (PNBP UNIB 2021) mengatakan, Desa Rindu Hati memiliki potensi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan, sehingga tentu perlu adanya pengelolaan sampah terpadu yang bertujuan untuk kenyamanan pengunjung yang nantinya dapat menjaga kontinuitas dari obyek wisata. \"Selain itu, potensi wisata ini juga menjadi peluang emas untuk masyarakat di sekitar Desa Rindu Hati untuk ikut mengelola dan menjaga serta menjadikan sumber tambahan penghasilan dengan pengelolaan sampah,” katanya. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2021 di area Glamping. Kegiatan yang diikuti oleh 29 orang peserta meliputi kelompok wanita tani (KWT) dan juga ibu-ibu rumah tangga di sekitar Desa Rindu Hati. Dalam kegiatan ini, tidak hanya kegiatan sosialisasi, namun lebih banyak ke praktek pengelolaan sampah yang dapat secara langsung dipraktekkan oleh para peserta pengabdian. Tim pengabdian juga menyerahkan 2 set tong sampah 60L yang terpisah organik, anorganik dan B3 untuk memudahkan dalam pengelolaan sampah. Fatimatuzzahra mengungkapkan \"pada kegiatan pengelolaan sampah terpadu berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang dilaksanakan di Desa Rindu Hati ini dengan mengelola jenis sampah organik diolah menjadi pupuk kompos sedangkan jenis sampah anorganik seperti botol plastik, kaleng, plastik dan sejenisnya diubaah menjadi berbagai macam jenis kerajinan tangan seperti celemek, kotak pensil, bunga, celengan, vas/pot bunga, bros, dan juga barang lain. Dian Fita juga menambahkan bahwa dengan adanya produk-produk sampah yang diolah dan diubah menjadi berbagai bentuk kerajinan ini, nantinya dapat dijual kembali kepada pengunjung atau wisatawan yang datang ke Rindu Hati. Hal ini tentu akan menjadi sumber penghasilan tambahan yang dapat membantu perekonomian masyarakat di sekitar Desa Wisata Rindu Hati. Masyarakat dapat membuat merk sendiri untuk hasil kerajinan yang dihasilkan sebelum dipasarkan maupun dijual kepada pengunjung,\" ungkapnya. Masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini terlihat begitu semangat dan antusias dalam praktek pengolahan sampah berbasis 3R ini. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, maka diharapkan keberlanjutan dan juga konsistensi masyarakat dalam mengelola sampah yang nantinya juga dapat memberikan keuntungan pada masyarakat itu sendiri serta wisatawan yang berkunjung di Desa Rindu Hati. (Rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: